PesonaBukit di Atas Awan Objek Wisata Aceh Tamiang. Pilihan Editor. Film Horor Lawas Korea yang Bisa Menjadi Pilihan Ketika Bosan. Kisah Menyeramkan yang Dialami oleh Seorang Youtuber dari Jepang di Rumah Barunya. Kisah Misteri Boneka Berkaki Tiga dari Jepang. Kontak Kami; Tentang Kami; Redaksi; Pedoman Media Siber; Provinsi Aceh telah masuk ke musim hujan ekuatorial. Masyarakat setempat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan potensi banjir. Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Zakaria Ahmad di Aceh Besar mengatakan pada musim ini, hujan terjadi ketika matahari berada di garis ekuator, dan Aceh akan terdampak karena provinsi ini di kelilingi Samudera Hindia dan Profesiini dilakoni oleh pemuda asal Aceh Tenggara, Akhi Novan, atas iktikad sedekah. "Saya tidak punya harta, jadi saya anggap sedekah," kata Ustadz Novan, sapaannya. Dia mengaku sama sekali tak berkecil hati. Sebab sedekah tak harus bersifat materi, tetapi bisa juga immateri. Seperti ide atau tenaga sebagai kuli bangunan. Fast Money. "Pengelolaannya tidak bisa sembarangan, ada regulasi yang harus kita siapkan dulu karena ini menyangkut kawasan hutan lindung dan hutan produksi," kata Muslizar, Rabu 29/9/2021. Laporan Rahmad Wiguna Aceh Tamiang KUALASIMPANG - Aceh Tamiang mencoba mengeksplorasi potensi wisata dengan menyiapkan amdal dan qanun yang mengatur retribusi. Belum tersedianya dua 'alat' tersebut, membuat objek wisata di daerah ini terkesan terabaikan. Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Disparpora Aceh Tamiang, Muslizar mengakui wisata alam di kabupaten ujung timur Aceh ini belum tertangani secara maksimal, akibat letak grografisnya yang berada di kawasan hutan. Kondisi ini membuat ruang gerak pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi wisata terbatas, karena akan berbenturan dengan hukum. "Pengelolaannya tidak bisa sembarangan, ada regulasi yang harus kita siapkan dulu karena ini menyangkut kawasan hutan lindung dan hutan produksi," kata Muslizar, Rabu 29/9/2021. Salah satu hal terpenting untuk mendapatkan izin mengelola hutan menjadi objek wisata disebutnya, harus memiliki kajian analisis mengenai dampak lingkungan Amdal kawasan pariwisata. Baca juga Gaet Daya Tarik Wisawatan, Kemenpraf Berbagi Trik Desain Desa Wisata Tahapan ini diakuinya, sudah dilakukan dan diharapkan akhir tahun ini sudah ada prosesnya selesai. Saat ini dokumen Amdal sudah dibuat di dua titik, masing-masing yang mewakili wisata di hulu seperti Tamsar 27, Bukit Awan dan hilir yang meliputi Pulau Rukui, Ujung Tamiang dan Kualagenting. "Setelah ini Amdal ini ada, baru kita bicara infrastruktur," ungkapnya. Selain menyiapkan Amdal, Disparpora Aceh Tamiang juga sudah menyusun draf untuk dijadikan qanun yang mengatur retribusi wisata. "Ke depan pariwisata akan menjadi PAD kita, selama ini terabaikan karena belum ada qanunnya," ungkap Muslizar. Muslizar tidak menampik, kalau pengelolaan dunia wisata Aceh Tamiang terkesan terlambat, karena memang diakuinya baru ditangani serius dalam tiga tahun terakhir. Hal inilah yang membuat potensi wisata Aceh Tamiang belum bisa mengejar daerah lain. "Pak Mursil memberi porsi besar untuk pariwisata kita, makanya sejak tahun pertama, beliau cukup serius memaksimalkan potensi wisata kita," kata Muslizar. * Baca juga Sukses Kelola Objek Wisata, BUMDes di Aceh Singkil Ini Dirikan Bank Sampah, Nasabah Dapat Sembako Bandwidth Limit Exceeded The server is temporarily unable to service your request due to bandwidth limit has been reached for this site. Please try again later. detikTravel Community - Ayo bertualang ke Kabupaten Tanah Laut di Kalimantan Selatan. Di sana ada Bukit Tamiang dengan pemandangan tentang mendaki puncak, tentu tiada habisnya sih. Pemandangan dari atas puncak selalu menawarkan keindahan. Namun tentu saja tidak semua orang sanggup mendaki puncak yang begitu tinggi. Di Kalimantan Selatan sendiri, ketinggian puncak tersebut cukup beragam. Dari Bukit Halau-Halau yang sudah cukup terkenal itu, hingga bukit-bukit yang treknya pendek namun tetap menawarkan pemandangan dan pengalaman yang luar menyukai pemandangan yang tersaji di atas Bukit Tamiang yang terletak di daerah Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Perjalanan menuju Bukit Tamiang ini searah dengan menuju Pantai Batakan, sehingga view yang ditawarkan pun ada perkebunan, perbukitan, dan juga pantai nan menuju puncak bukit Tamiang ini, kita membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam menuju puncak dengan trek yang bervariasi dan sedikit menantang. Namun itu semua akan terbayarkan dengan pemandangan yang hijau nan asri yang bakal menjadikan pengalaman naik bukit kalian menjadi spesial, dan bakalan membuat kalian akan balik lagi ke saya memang suka berada di ketinggian puncak untuk melihat pemandangan yang bagus. Begitupun dengan impian selanjutnya yaitu menjelajah gedung Burj Khalifa di Dubai. Pemandangannya bagus sekali sehingga aku ingin sekali naik ke puncak Burj Khalifa. Rasanya mendebarkan sekali ketika bisa melihat awan langsung sekaligus pemandangan mewah ala Dubai. Sungguh luar biasa.

bukit awan aceh tamiang